Selamat Datang di DIGITAL KARIKATUR
Sekarang anda bisa memberi sebuah hadiah
yang yang "unik" , kreatif dan sangat personal untuk dihadiahkan
pada yang tersayang atau rekan-rekan dengan harga yang terjangkau
dan menarik..anda juga boleh mengabadikan wajah anda untuk dibuat
karikatur yang menarik......
Hadiah yang unik ini sangat cocok untuk :
Perayaan, Ulang tahun perkawinan
Hadiah buat Bos, atau rekan sekantor
Untuk buah hati atau teman sejati
Untuk hadiah hari perkawinan teman atau saudara
Dihadiahkan kepada pasangan anda
Setelah sekian waktu tidak terasa sudah 3 tahun lebih, sejak Januari 2009 DIGITAL KARIKATUR (DK) berdiri memberikan kesan kepada setiap klien walaupun kadang ada suka duka tidak bisa memuaskan seluruh keinginan klien tetapi DK tetap berusaha untuk konsisten dalam memberikan kepuasan hasil gambar yang klien inginkan.
Untuk meningkatkan kualitas dari DK kini diperkenalkanlah teknik gambar baru yang lebih baik lagi dari sebelumnya untuk menjawab tantangan dunia Illustrasi/ karikatur yang semakin berkembang pesat.
Mulai saat ini DK akan beralih dengan teknik baru dan pricelist baru tentunya :)
namun tenang hasil dan price tetap sebanding tentunya.
Nantikan contoh karya terbaru dan pricelist dari DK dalam waktu dekat :)
SELAMA BULAN MEI 2012 DAPATKAN HARGA LAMA DENGAN TEKNIK BARU, HASIL AKAN SAYA PAJANG DI SINI :)
Terimakasih Klien2 DK yang sudah order mohon maaf kalau ada kekurangan.
Info Lebih Lanjut Hubungi
E-Mail : karikaturku@gmail.com
SMS : 0274 - 3153697
YM : yudiono_putro@yahoo.com
KARYA TERUPDATE LIHAT di http://mykarikatur.deviantart.com
Senin, 26 Januari 2009
GALLERY JANUARI 2009
Setelah beberapa pekan mengerjakan pesanan dari Mas Adit, akhirnya selesai juga pyuuhh....
Mas Adit memesan karikatur untuk acara pernikahannya, untuk dipajang pada acara resepsi pernikahannya.
Mas Adit sih pengennya karikatur yang mirip komik gitu....
Inilah hasilnya
Jumat, 02 Januari 2009
PENGERTIAN KARIKATUR dalam buku Karikatur dan Politik
Judul: Karikatur dan Politik
Penulis: Augustin Sibarani
Pengantar: Benedict R.O.G. Anderson
Cet. I, Jakarta, Juli 2001
Penerbit: Isai, Garba Budaya, &
Media Lintas Inti Nusantara
Tebal: xii + 422 Halaman
Kita sering melihat karikatur di berbagai suratkabar. Dan tak jarang, yang pertama kali kita lihat ketika membeli surat kabar adalah karikaturnya. Ada rasa lucu, nyeri, atau bahkan sedih ketika melihat sebuah karikatur di berbagai suratkabar itu. Namun, benarkah pemahaman kita selama ini tentang karikatur? Apa sebenarnya karikatur itu? Bagaimana sebuah karikatur itu ada?
Terbit setelah Orde Baru jatuh, Augustin Sibarani memaksudkan buku ini bukan sekedar sebagai kumpulan karikatur-karikatur yang pernah dibuatnya. Di bagian pertama bukunya, ia mengangkat sejarah perkembangan karikatur di dunia secara umum dan di Indonesia secara khusus. Sembari menceritakan itu semua, ia menuliskan juga semacam perjalanan hidupnya sebagai seorang karikaturis di Indonesia. Sedang di bagian kedua diisinya dengan kumpulan karikaturnya dari sejak tahun-tahun terakhir Orde Baru sampai pemerintahan Gusdur-Mega.
Tentang karikatur sendiri, dalam Encyclopedie Internasional, karikatur didefinisikan sebagai sebuah “satire” dalam bentuk gambar atau patung. Adapun dalam Encyclopedie Britaninica, karikatur didefinisikan sebagai penggambaran seseorang, suatu tipe, atau suatu kegiatan dalam keadaan terdistorsi—biasanya suatu penyajian yang diam dan dibuat berlebih-lebihan dari gambar-gambar binatang, burung, sayur-sayuran yang menggantikan bagian-bagian benda hidup atau yang ada persamaannya dengan kegiatan binatang (hal. 10-11).
Oleh penulis, disimpulkan bahwa sebuah karikatur mesti dilukiskan dengan mengandung dua ciri: (1) adanya satire dan (2) adanya distorsi. “Satire” di sini diartikan sebagai sebuah ironi, suatu tragedi-komedi atau suatu parodi. Karena itu, di dalamnya dapat mengandung sesuatu yang janggal, “absurd”, yang bisa menertawakan, tapi bisa juga memprihatinkan atau menyedihkan.
Dengan melihat ciri-ciri itu, ternyata Leonardo da Vinci dan Albrecht Durer telah memulainya sejak sekitar tahun 1550. Tentu saja, mereka memulainya dalam bentuk lukisan pada umumnya (baca: “fine art”), bukan seperti “coretan-coretan-seadanya” a la karikatur pada saat ini. Di Indonesia kita, Bung Karno termasuk salah seorang karikaturis pada zaman Belanda dulu. Dalam beberapa karikaturnya itu, ia biasa mencantumkan nama samarannya, Soemini.
Tentang sifat karikatur, karikatur dapat dibagi menjadi tiga macam: karikatur orang-pribadi, karikatur sosial, dan karikatur politik. Karikatur orang-pribadi menggambarkan seseorang (biasanya tokoh yang dikenal) dengan mengekspose ciri-cirinya dalam bentuk wajah ataupun kebiasaannya—tanpa objek lain atau situasi di sekelilingnya—secara karikatural. Karikatur sosial sudah tentu mengemukakan dan menggambarkan persoalan-persoalan masyarakat yang menyinggung rasa keadilan sosial. Karikatur politik menggambarkan suatu situasi politik sedemikian rupa agar kita dapat melihatnya dari segi humor dengan menampilkan para tokoh politik di atas panggung dan mementaskannya dengan lucu.
Satu hal yang tak patut dilupakan, betapa pun, dunia karikatur memiliki kode etik yang banyak tak diketahui orang termasuk oleh para karikaturis. Seorang karikaturis memang memiliki kebebasan mengemukakan temanya dengan gaya satiris humor yang khas, selama karikaturnya itu tidak vulgar atau amoral atau mengetengahkan cacat fisik manusia dan tidak pula kotor atau jorok. Selain itu, karikatur yang baik adalah karikatur yang paling hemat kata, bahkan kalau bisa tanpa kata sama sekali! Sebab karikatur berbeda dengan poster yang bisa saja (bahkan lazim) boros kata-kata.
Salah seorang karikaturis Indonesia yang gagal di mata penulis adalah Harmoko (mantan Ketua MPR). Ketika terjadi konfrontasi dengan Malaysia pada tahun 1963—1965, karikatur-karikatur Harmoko banyak dimuat. Sayangnya, karikatur-karikaturnya itu banyak yang menyalahi kode etik di atas. Selain terkesan kotor, sadistis, dan hal-hal lain yang membuat kualitasnya rendah, karikatur-karikatur Harmoko banyak yang boros-kata dan tak logis.
Padahal seorang karikaturis dapat mempengaruhi banyak orang dengan pesan dan kesan yang dimuat dalam karikaturnya, ia memiliki “kekuatan” dalam karikatur yang dibuatnya. David Low, karikaturis Inggris, sampai sekarang masih dikenal banyak orang sebagai seorang karikaturis yang (konon) pernah membuat Hitler tak bisa tidur akibat karikatur yang dibuatnya pada waktu Perang Dunia II berlangsung. Thomas Nast, karikaturis dari Amerika Serikat, pernah dengan karikaturnya menjatuhkan seorang calon kuat presiden Amerika Serikat yang memiliki a-moralitas mencolok mata pada masa kampanye.
Maka, seorang karikaturis idealnya memiliki kemampuan melihat persoalan-persoalan sosial-politik yang baik selain kemampuan teknis menggambar karikatur. Dengannya, ia bisa bersuara terhadap perkembangan sosial-politik yang terjadi saat itu. Dengannya pula ia bisa mewakili kekecewaan-kekecewaan yang terjadi di sekelilingnya. Karikaturis pun bukan orang yang susah dapat ilham karenanya.
--Rimbun Natamarga
E-Mail : karikaturku@gmail.com
SMS : 0274 - 3153697
YM : yudiono_putro@yahoo.com
Kamis, 01 Januari 2009
GALERI KARYA KARIKATUR
E-Mail : karikaturku@gmail.com
SMS : 0274 - 3153697
YM : yudiono_putro@yahoo.com